gerhana coklat
a piece of me
Dongeng Sebelum Tidur
Sejak kecil, aku dan kakak-kakak serta adikku terbiasa mendengarkan
dongeng dari ibu dan ayah kami. Ibu menceritakannya saat menjelang
tidur bahkan sampai aku dewasa. Dongeng yang diceritakan ibuku lebih
banyak bertema nusantara semisal Bawang Merah dan Bawang Putih,
Sangkuriang, Malin Kundang, Batu Bertuah dan masih banyak lagi. Saat aku
beranjak remaja dan dewasa dan seiring itu ibuku pun lebih banyak
menceritakan cerita bertema religi dari kitab suci yang bukan merupakan
dongeng belaka.
Beda dengan ayahku, beliau lebih senang membelikan buku-buku bacaan, mulai dari dongeng HC Andersen yg bentuknya komik, cerita rakyat dalam bentuk komik dan buku, maupun buku-buku ilmu pengetahuan dasar dan biografi untuk anak-anak. Beliau membiasakan kami semua untuk senang membaca dan ibu membiasakan kami semua untuk senang membuat cerita (menulis) karena seringnya mendengar beliau bercerita.
Dari seluruh anak-anaknya yang berjumlah 7 orang tak ada satu pun dari kami yang tak senang membaca dan menulis. Terutama membaca. Rajinnya ayahku membelikan buku cerita, novel, dongeng, majalah anak-anak, koran dan buku-buku ilmu pengetahuan lainnya membuat aku terbiasa dengan bacaan. Tak heran kebiasaan itu terbawa terus sampai kami semua menjadi dewasa. Sampai usiaku 25 tahun, ayahku masih saja berlangganan majalah Bobo di rumah meski usia yg paling muda di rumahku adalah adikku (22 tahun). Kami menyenangi cerita anak-anak, cerita ringan bahkan ilmu pengetahuan yang terlihat sepele di majalah itu menjadi hal yang mengasyikkan untuk dibaca. Ayahku juga tak pernah berhenti untuk membelikan buku-buku cerita termasuk buku dongeng.
Kumpulan Dongeng Hans Christian Andersen yang sangat populer ini adalah buku dongeng terakhir yang dibelikan ayahku saat aku terakhir tinggal di Medan (sekitar tahun 2004). Cerita-ceritanya sangat populer dan sering dicetak ulang baik dalam bentuk kumpulan ataupun dalam bentuk cerita tunggal.
Kemarin, karena toko buku gramedia sedang ultah dan kasi diskon 25% untuk semua buku terbitan mereka yang sangat jarang terjadi, aku pun membeli kumpulan dongeng HC ANdersen dengan sampul yang berbeda
TErnyata setelah dibuka, isinya sama persis seperti buku dongeng yang dibelikan alm ayahku dulu, ada 7 cerita HC Andersen yang sangat populer di dalamnya, termasuk cerita Gadis Korek Api.
Sebelumnya sih aku sengaja membelikan enrico buku dongeng yang dibuat perkisah, dan macam-macam pengarangnya. Ada HC Andersen, Grimm, Perrault dan lainnya, tapi memang aku belum pernah membelikan dia DOngeng Klasik dari negeri sendiri. Entah kenapa dari dulu rasanya dongeng-dongeng nusantara itu kurang bagus cetakannya walaupun ada juga kumpulan dongeng nusantara yang bagus penampilannya. Tapi dibandingkan buku-buku dongeng dari luar, cerita rakyat nusantara seperti kurang menarik dari segi gambar dan penampilannya. Padahal aku ingin sekali memperkenalkan anakku pada kekayaan cerita rakyat yang juga beragam seperti Malin Kundang dan lain-lain itu. Atau aku aja kali ya yang belum nemu bukunya?
Oh iya, mungkin belakangan postinganku banyak yang seperti promosi ya bahkan postingan ini agak mempromosikan event di toko buku pula, tapi beneran koq baik postingan ini, yang sebelum ini bahkan yg sebelumnya lagi itu sama sekali gak dibayar lhooo .
Posted in curhat
| DitlyBeda dengan ayahku, beliau lebih senang membelikan buku-buku bacaan, mulai dari dongeng HC Andersen yg bentuknya komik, cerita rakyat dalam bentuk komik dan buku, maupun buku-buku ilmu pengetahuan dasar dan biografi untuk anak-anak. Beliau membiasakan kami semua untuk senang membaca dan ibu membiasakan kami semua untuk senang membuat cerita (menulis) karena seringnya mendengar beliau bercerita.
Dari seluruh anak-anaknya yang berjumlah 7 orang tak ada satu pun dari kami yang tak senang membaca dan menulis. Terutama membaca. Rajinnya ayahku membelikan buku cerita, novel, dongeng, majalah anak-anak, koran dan buku-buku ilmu pengetahuan lainnya membuat aku terbiasa dengan bacaan. Tak heran kebiasaan itu terbawa terus sampai kami semua menjadi dewasa. Sampai usiaku 25 tahun, ayahku masih saja berlangganan majalah Bobo di rumah meski usia yg paling muda di rumahku adalah adikku (22 tahun). Kami menyenangi cerita anak-anak, cerita ringan bahkan ilmu pengetahuan yang terlihat sepele di majalah itu menjadi hal yang mengasyikkan untuk dibaca. Ayahku juga tak pernah berhenti untuk membelikan buku-buku cerita termasuk buku dongeng.
Kumpulan Dongeng Hans Christian Andersen yang sangat populer ini adalah buku dongeng terakhir yang dibelikan ayahku saat aku terakhir tinggal di Medan (sekitar tahun 2004). Cerita-ceritanya sangat populer dan sering dicetak ulang baik dalam bentuk kumpulan ataupun dalam bentuk cerita tunggal.
Kemarin, karena toko buku gramedia sedang ultah dan kasi diskon 25% untuk semua buku terbitan mereka yang sangat jarang terjadi, aku pun membeli kumpulan dongeng HC ANdersen dengan sampul yang berbeda
TErnyata setelah dibuka, isinya sama persis seperti buku dongeng yang dibelikan alm ayahku dulu, ada 7 cerita HC Andersen yang sangat populer di dalamnya, termasuk cerita Gadis Korek Api.
Sebelumnya sih aku sengaja membelikan enrico buku dongeng yang dibuat perkisah, dan macam-macam pengarangnya. Ada HC Andersen, Grimm, Perrault dan lainnya, tapi memang aku belum pernah membelikan dia DOngeng Klasik dari negeri sendiri. Entah kenapa dari dulu rasanya dongeng-dongeng nusantara itu kurang bagus cetakannya walaupun ada juga kumpulan dongeng nusantara yang bagus penampilannya. Tapi dibandingkan buku-buku dongeng dari luar, cerita rakyat nusantara seperti kurang menarik dari segi gambar dan penampilannya. Padahal aku ingin sekali memperkenalkan anakku pada kekayaan cerita rakyat yang juga beragam seperti Malin Kundang dan lain-lain itu. Atau aku aja kali ya yang belum nemu bukunya?
Oh iya, mungkin belakangan postinganku banyak yang seperti promosi ya bahkan postingan ini agak mempromosikan event di toko buku pula, tapi beneran koq baik postingan ini, yang sebelum ini bahkan yg sebelumnya lagi itu sama sekali gak dibayar lhooo .